Aku
bukanlah tempat yang hebat
Tapi
aku mau menjadi tempat orang yang mau belajar menjadi orang hebat.
Aku
adalah tempat yang biasa
Tapi
aku ingin menjadi tempat bagi orang yang ingin menjadi luar biasa
Dan
Aku bukanlah tempat orang yang istimewa
Tapi
aku ingin menjadi tempat yang bisa membuat
orang menjadi istimewa.
Demikian
bait puisi yang menggambarkan keberadaan perpustakaan pintar. Sebuah
perpustakaan desa yang berada di lingkungan Kantor Pemerintah Desa Cangkol
Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo. Perpustakaan ini kali pertama dirintis
sejak tahun 1986 oleh beberapa ibu-ibu PKK Desa Cangkol. Sampai sekarang dapat
ditemukan beberapa koleksi awal yang masih tersimpan rapi di sana. Tahun 2013 secara
resmi kelembagaan perpustakaan desa dibentuk dengan dikeluarkannya Surat
Keputusan Kepala Desa Cangkol Nomor : 425/09/2013. Selang satu tahun kemudian dibentuklah
Struktur Organisasi Perpustakaan Dan Pengelola Perpustakaan “Cerdas” berdasarkan
Surat Keputusan Kepala Desa Cangkol Nomor : 425.1/06/2014. Saat ini
perpustakaan cerdas diketuai oleh Ibu Sri Murniati, S.Si dibantu Bapak Suradi dan Ibu Diyah Puji Astuti di seksi
pengadaan, serta Ibu Indah Setyowati dan Bapak Hananto Wibowo, S.Pd di seksi
pengolahan dan pelayanan.
Perpustakaan
menempati ruang tersendiri, terpisah dari kegiatan pelayanan kantor desa dengan
luas kurang lebih 140 meter persegi. Ada ruang utama untuk koleksi dan juga
tempat baca, ruang audio visual, ruang anak, ruang baca luar (out door), serta teras depan yang juga
difungsikan sebagai arena bermain anak-anak. Koleksi yang dimiliki berupa buku
dengan berbagai disiplin ilmu, majalah, koran, audio visual, braile, dan
beragai alat permainan edukatif untuk anak-anak. Koleksi buku kurang lebih
bekisar angka 3.800 eksemplar baik buku fiksi, non fiksi, referensi, globe,
peta serta beberapa koleksi khusus dan permainan anak.
Mewujudkan
masyarakat gemar membaca dan sadar informasi merupakan visi yang hendak dicapai
oleh perpustakaan cerdas. Untuk mencapai visinya, perpustakaan cerdas dibuka
setiap hari kerja mulai dari jam 08.00 s.d. 14.00 WIB. Keberadaan perpustakaan mulai
dikenalkan sejak dini kepada anak-anak, dengan diagendakannya kegiatan
pemutaran film setiap hari Rabu dan Jum’at mendongeng. Sosialisasi perpustakaan dan minat baca juga dilakukan
kepada seluruh aparat desa, PKK, Pos Yandu, BPD, organisasi keagamaan,
organisasi pemuda, bahkan sampai ke lingkup RT dan RW. Ada beberapa layanan
perpustakaan yang dilakukan, diantaranya layanan membaca di tempat, layanan
peminjaman dan pengembalian buku, layanan referensi, layanan bimbingan
pemustaka, layanan dongeng dan pemutaran film, serta layanan internet yang
dilengkapi dengan fasilitas free hot spot
area.
Rata-rata
kunjungan setiap bulannya kurang lebih
mencapai 250 orang pemustaka. Pengunjung terbanyak pada 8 bulan terakhir
didominasi pelajar PAUD, SD, SMP dan SMA.
Sri
Murniati yang juga perangkat Desa Cangkol optimis bahwa pengembangan
perpustakaan desa semakin baik dari tahun ke tahunnya.
“Kuncinya
itu niat tulus dan kerja keras serta kebersamaan baik itu dari Pemerintah Desa,
PKK, Karang Taruna, Pengelola Perpustakaan, maupun masyarakat”, katanya saat bertemu penulis pada hari Rabu (2/12) di Pendopo Kantor Pemerintah Desa Cangkol.
“Banyak
kegiatan yang dilakukan bersama komponen masyarakat desa, diantaranya adalah
masak bareng ibu-ibu PKK, mengarang fiksi untuk anak-anak, pengajian bareng
TPA, gerakan makan ikan bersama masyarakat, pelatihan membatik, pelatihan life
skill didapat dari membaca buku dan masih banyak lagi kegiatan yang tujuannya
adalah untuk menjalin kebersamaan antar warga masyarakat”, jelasnya lebih
lanjut.
Pengelola
perpustakaan semuanya telah mengikuti bimbingan teknis perpustakaan baik itu
yang diselenggarakan oleh Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah
maupun Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Daerah Kabupaten Sukoharjo.
Berkat kerja keras dan ketulusan para pengurus, serta dukungan dari pemerintah
desa, pemerintah daerah dan juga partisipasi aktif seluruh komponen masyarakat
desa Cangkol dan peran serta dunia usaha di Sukoharjo melalui kegiatan CSR-nya
pada Tahun 2015 ini berhasil meraih penghargaan sebagai Perpustakaan Desa
Terbaik Tingkat Provinsi Jawa Tengah. Bahkan menyabet penghargaan Juara 2
tingkat Nasional. *// Asih Winarto
Trimakasih rekan sejawat Pak Turnadi,, sukses selalu.
BalasHapusMantap,,, Selamat dan sukses, moga jadi inspirasi bagi perpusdes lainnya.
BalasHapusDesa membangun Indonesia.
BalasHapusDD (Dana Desa) dari Pusat bisa gak hiya buat mbangun perpusdes?
Kalau gak bisa gaswaat, soalnya ADD (dari APBD) kecil, kadang buat gaji perangkat desa saja kurang.