Literasi Informasi dan Pameran Buku



LITERASI INFORMASI DAN PAMERAN BUKU

Perpustakaan dan arsip merupakan salah satu lembaga pengelola informasi. Sedangkan kita ketahui bersama bahwa informasi merupakan sebuah entitas yang berpotensi untuk menjadi sebuah kekuatan. Setiap hari kita berhadapan dengan informasi yang melimpah ruah dan melaju dengan kencang, dalam berbagai bentuk yang tak terhitung jumlahnya. Keterampilan dasar dalam melek informasi yang tidak lain adalah kemampuan untuk mengakses, mengevaluasi dan menggunakan informasi dari berbagai sumber secara efektif, menjadi sebuah keahlian yang teramat penting dan harus dikuasai oleh setiap orang.
Banyak kalangan termasuk para ahli komunikasi meyakini bahwa peradaban masa depan adalah masyarakat informasi (information society) yaitu peradaban di mana informasi sudah menjadi komoditas utama, dan interaksi antar manusia sudah berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Dengan teknologi yang berkembang saat ini saja informasi dapat diperoleh dan dipublikasikan dengan mudahnya. Di sisi lain, kemudahan ini membuat masyarakat mengalami kebingungan dalam memilih informasi mana yang dapat dipercaya, atau siapa sumber yang layak dikutip.  Yang dapat  kita lakukan tentunya adalah bagaimana meningkatkan pengetahuan literasi dan juga kemauan untuk berpikir kritis terhadap informasi yang kita terima.
Literasi informasi merupakan kompetensi mutlak yang harus dimiliki setiap anggota masyarakat di era informasi. Literasi informasi menuntut kemampuan berpikir kritis masyarakat dan kemauan untuk terus menjadi pembelajar seumur hidup. Proses ini tidak boleh berhenti pada suatu titik. Artinya, dibutuhkan kesadaran mendalam dari tiap warga masyarakat untuk terus perduli pada kemampuan akan kebutuhan literasi mereka.
Hasil survey lembaga UNESCO (United Nation Education  Society and Cultural Organization) pada tahun 2011, menemukan fakta bahwa indeks membaca masyarakat Indonesia betul-betul rendah yaitu baru sekitar 0,001. Artinya dari seribu penduduk, hanya ada satu orang yang memiliki minat baca tinggi.
 Sedangkan PISA (Programme For Internasional Student Assessment) Tahun 2015 melakukan penelitian terhadap kemampuan matematika, sains dan membaca pada anak usia 15 tahun di 65 negara yang menggambarkan bahwa, Indonesia berada pada posisi ke 64 sedikit lebih baik dari Negara Peru yang berada di urutan paling bawah.
Dalam rangka meningkatkan kecerdasan kehidupan bangsa, perlu terus menerus digelorakan dan juga ditumbuhkan kesadaran pentingnya mengakses informasi, serta budaya gemar membaca menuju terwujudnya masyarakat pembelajar sepanjang hayat. Tanggal 2 Mei 2016 Bupati Semarang telah mencanangkan Kabupaten Semarang sebagai Kabupaten Literasi. Sebagai tindak lanjut dan upaya untuk mendukung gerakan tersebut pada tanggal 30 Agustus sampai dengan 5 September 2016  Pemerintah Kabupaten Semarang melalui Kantor  Perpustakaan dan Arsip Daerah telah menyelenggarakan Pameran Buku Kabupaten Semarang dengan tema “Gemar Membaca Mendukung Kabupaten Semarang Literasi”.
Pameran dimaksudkan untuk lebih mendekatkan masyarakat terhadap buku yang berkualitas dan juga terjangkau harganya. Moment pameran diharapkan dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh masyarakat  dan juga perpustakaan baik itu perpustakaan desa maupun perpustakaan sekolah untuk menambah koleksi buku baru sebagai sarana menunjang kegiatan pembelajaran sepanjang hayat. Selain itu di sekolah juga perlu didukung ketersediaan buku bacaan untuk mensukseskan kegiatan literasi di sekolah melalui aktivitas membaca buku 15 menit sebelum/sesudah jam pelajaran di sekolah. Ada banyak subjek buku baru yang dapat kita jumpai pada pameran buku baik itu buku ketrampilan, penunjang pelajaran, ensiklopedi, kamus, karya-karya umum, ekonomi, politik, sosial, budaya dan juga buku cerita serta novel-novel terbaru. 
Pameran diikuti kurang lebih sebanyak 100 penerbit dari wilayah Jateng, DIY, Bandung dan Jakarta. Pameran dibuka untuk umum mulai jam 09.00 s.d. 21.00 WIB. Pameran buku juga didukung dengan agenda wisata buku, workshop, dan berbagai lomba pendukung pameran. Adapun kegiatan lomba pendukung pameran meliputi lomba penulisan artikel bagi pelajar SMA/K/MA, lomba cipta dan baca puisi serta sinopsis bagi pelajar SMP/MTs, lomba (menggambar, bercerita, hafids  dan da’i cilik) bagi pelajar SD/MI, lomba mewarnai bagi pelajar TK/RA/KB, lomba karaoke dan geguritan bagi masyarakat umum. Selain itu juga ada lomba fashion show yang dibagi menjadi 2 kategori yaitu usia SD/MI serta SMP/MTs dan SMA/K/MA. // Asih Winarto

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BANYAK DIMINATI

DAFTAR NPP (NOMOR POKOK PERPUSTAKAAN)

  NOMOR POKOK PERPUSTAKAAN   PENDAHULUAN Pasal 15 ayat 3 huruf e Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan mengamanatkan ...