MENUMBUHKAN
MINAT BACA ANAK SEJAK
DINI
Usia 1-5 tahun adalah masa
emas (golden age) dalam perkembangan kecerdasan seorang anak. Usia dini
merupakan kesempatan emas bagi anak untuk belajar. Pada usia ini anak memiliki
kemampuan untuk belajar yang luar biasa. Mengingat usia dini merupakan usia
emas maka pada masa itu perkembangan anak harus dioptimalkan. Perkembangan anak
usia dini sifatnya holistik, yaitu dapat berkembang optimal apabila sehat badannya,
cukup gizinya dan didik secara baik dan benar. Anak berkembang dari berbagai
aspek yaitu berkembang fisiknya, baik motorik kasar maupun halus, berkembang
aspek kognitif, aspek sosial dan emosional. Selain asupan makan bergizi, dibutuhkan
pula rangsangan dari luar yang mampu menstimulasi perkembangan otak anak balita
hingga maksimal. Rangsangan itu dapat berupa buku-buku yang bermutu. Namun masalahnya, bagaimana caranya agar anak
rajin membaca dan mencintai buku? Inilah titik persoalan yang banyak dihadapi
oleh orang tua.
Menurut Dwi Sunar
Prasetyono dalam bukunya Rahasia Mengajarkan Gemar Membaca Pada Anak Sejak
Dini, dijelaskan bahwa perkembangan kemampuan anak tergantung pada pengalaman
yang dilaluinya pada usia enam tahun pertama. Artinya, pada periode ini, anak
harus diberikan kesempatan dan rangsangan agar minat baca dapat tumbuh dan
berkembang dengan baik. Hal ini karena minat memengaruhi perilaku seseorang
sepanjang hidupnya. Minat dan kebiasaan membaca merupakan keterampilan
yang diperoleh setelah seseorang dilahirkan dan bukan merupakan keterampilan
bawaan. Oleh karena itu minat dan kebiasaan membaca perlu dipupuk, dibina dan
dikembangkan. Hal ini dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja, namun
pembinaan minat baca seyogyanya dimulai dari lingkungan keluarga, karena
peranan orang tua sangat menentukan bagi pertumbuhan minat baca anak sejak
dini. Kebiasaan membaca adalah masalah
pemerintah dan masyarakat yang tanggungjawab pembinaan dan pengembangannya
melibatkan berbagai pihak terkait mulai dari orang tua, sekolah,
masyarakat/lingkungan, pengarang, penerbit, toko buku, pustakawan,
organisasi/praktisi, pihak swasta dan pemerintah (tingkat pusat maupun daerah).
Keluarga menjadi
lingkungan pertama bagi anak untuk berkenalan dengan buku. Peranan kedua orang
tua sangat besar dalam menanamkan rasa cinta anak pada buku. Proses ini dapat
dimulai sejak usia dini. Meskipun anak belum dapat membaca, tetapi orang tua dapat
mengajarkan membaca dan mencintai buku. Kemampuan dan kemauan membaca serta
mencintai buku sangat penting ditanamkan pada anak sejak usia dini. Pada anak
usia 2 sampai 3 tahun, keingintahuan anak mengenai segala hal yang ada
disekitarnya sangatlah besar. Apabila orang tua mendekatkan, mengenalkan,
membacakan buku, mengajarkan membaca sejak awal, hal ini dapat merangsang
kecerdasan anak. Anak akan terdorong untuk belajar. Apalagi bila didukung oleh
keterlibatan orang tua dengan memberikan suasana yang hangat, tentunya akan
membuat kesan yang menyenangkan terhadap buku dan aktivitas membaca.
Buku tidak hanya sebagai
fondasi utama bagi perkembangan mental dan spiritual seorang anak, tetapi juga
sebagai sumber pengetahuan serta sarana pembinaan kematangan berpikirnya. Melalui
buku, anak akan diajarkan untuk mengenal segala sesuatu yang ada dan apa yang
terjadi di alam semesta sebagai apresiasi ciptaan Allah SWT. Dengan demikian,
pengenalan buku pada anak sedini mungkin menjadi hal yang sangat penting untuk
merangsang kecerdasan anak dan menjadikan buku sebagai sahabat setia yang
menyenangkan. Anak dikondisikan dengan lingkungan buku-buku dan hendaknya
selalu bersinggungan dengan buku. Orang tua harus aktif agar anak tertarik
dengan buku dan bagaimana membuat benda mati itu menjadi hidup. Misalnya dengan
cara membacakan atau menceritakan isi bacaan agar anak tertarik dengan buku.
Bila anak merespon, biasanya anak akan memegang buku atau membolak-balikkan
buku.
Kurangnya buku yang menarik akan
membuat anak malas untuk memegang apalagi membacanya. Untuk meningkatkan minat
baca anak dibutuhkan buku-buku yang menarik seperti buku yang mempunyai gambar
yang menarik sehingga minat untuk membaca anak meningkat. Pada usia TK anak
hanya akan membuka-buka dan membaca gambar bukan membaca tulisannya sehingga
otak anak akan cepat berkembang dengan imajinasinya, karena anak di TK
belum mempunyai kosakata atau
perbendaharaan kata yang banyak. Minat baca merupakan hal yang sangat penting
bagi siswa taman kanak-kanak, oleh sebab itu harus dipupuk, ditumbuh kembangkan
dan dibiasakan sejak dini. Dengan kegemaran membaca buku maka pada diri siswa
akan tertanam untuk memiliki minat baca yang kuat. Minat baca yang telah
dimiliki tersebut tidak hanya terdapat buku perpustakaan saja tetapi juga
terdapat buku pelajaran di sekolah. Salah satu penyebab rendahnya minat baca
disebabkan terbatasnya penguasaan kata yang dimiliki siswa. Dalam kegiatan
membaca memang tidak dapat dihindari bahwa makin banyak materi yang terdapat
dalam tulisan atau bacaan makin sukar kata-kata atau istilah yang dipergunakan
didalamnya. Pemahaman seseorang terhadap bahan atau materi yang dibacanya
ditentukan oleh banyak buku yang dibacanya.
Menurut Hauighurst (dalam Rismiati dan
Nulandri, 2004) seorang anak mempunyai kemampuan membaca pada usia 6-12 tahun.
Anak dapat memperoleh kesenangan melalui membaca serta mengetahui tentang dunia
meniru, eksplorasi, menguji dan membangun sesuai konsepnya tentang tugas-tugas
perkembangan anak pada usia 6-12 tahun. Membaca merupakan salah satu contoh
dari modalitas belajar melalui visual. Salah satu cara manusia untuk menyerap
informasi dari lingkungan adalah dengan menggunakan cara visual. Anak belajar
visual dengan menggunakan penglihatannya. Kehadiran buku bacaan atau buku
cerita dengan disertai gambar lebih menarik minat anak untuk membacanya karena
gambar yang terdiri dari berbagai unsur warna dan gambar tersebut merupakan
stimulus yang menarik perhatian anak untuk melihatnya. Gambar dalam buku cerita
anak selain untuk menarik perhatian, dapat juga berfungsi sebagai objek bantu
berfikir yang nyata. Dengan gambar anak lebih menggunakan banyak indera untuk
menerima materi pelajaran sehingga anak lebih mudah mengingatnya.
Dalam perkembangannya
seorang anak memerlukan banyak sekali informasi untuk mengisi pengetahuannya
agar siap menjadi manusia sesungguhnya. Dalam hal ini membaca merupakan cara
untuk mendapatkaan informasi karena pada saat membaca maka seluruh aspek
kejiwaan manusia terlibat dan ikut serta bergerak. Hasilnya, otak yang merupakan
pusat koordinasi pun bekerja keras menemukan hal-hal baru yang akan menjadi
pengisi memori otak sekaligus menjadi bekal pertumbuhan. Pembinaan pengembangan
motorik di sini merupakan salah satu kegiatan yang dapat mengembangkan aspek
motorik secara optimal dan dapat merangsang perkembangan otak anak.
Pengembangan otak anak harus dimulai sejak usia dini dengan dibiasakan untuk
membaca sambil bermaian oleh orang tuanya. Oleh karena itu perlu upaya-upaya
yang dilakukan agar minat baca dapat tumbuh sejak anak usia dini.
Beberapa strategi yang dapat diterapkan untuk menumbuhkan minat
baca anak sejak usi ini antara lain dilakukan dengan cara :
- Proses pembelajaran di sekolah harus dapat mengarahkan kepada anak-anak supaya rajin membaca buku dengan memanfaatkan literatur yang ada di perpustakaan sekolah atau sumber belajar lainnya.
- Meciptakan lingkungan yang kondusif bagi tumbuhnya minat baca anak-anak baik di rumah maupun sekolah.
- Orang tua memberikan contoh membaca untuk anak-anaknya. Orang tua mengenal anak mereka dengan baik dan dapat menyediakan waktu dan perhatian yang akan membimbing mereka berhasil dalam membaca.
Menurut Elin dalam tanamkan minat baca sejak dini (2007), ada
beberapa cara yang harus di gunakan oleh orang tua untuk mendekatkan anak agar
lebih terbiasa dalam membaca diantaranya adalah :
- Sediakan waktu luang untuk membacakan buku untuk anak anda setiap hari. Penelitian mengungkapkan bahwa dengan membacakan dengan suara lantang secara rutin kepada anak-anak akan menghasilkan perkembangan yang signifikan pada pemahaman membaca, kosa kata, dan pemenggalan kata. Baik anak anda dalam usia belum sekolah maupun yang sudah sekolah. Hal itu akan membuat mereka berkeinginan untuk membaca dengan sendirinya.
- Kelilingi anak-anak anda dengan berbagai buku bacaan. Anak-anak yang memiliki berbagai macam jenis bacaan di rumahnya mendapatkan nilai lebih tinggi pada standarisasi tes. Bujuklah anak anda untuk membaca dengan mengoleksi buku-buku bacaan yang menarik dan majalah yang sesuai dengan umur mereka. Letakkan buku bacaan di mobil, kamar mandi, tempat tidur, ruang keluarga, dan bahkan di ruang TV.
- Buatlah waktu membaca bersama keluarga. Sediakan waktu setiap hari 15 sampai 30 menit untuk seluruh anggota keluarga membaca bersama-sama dengan tenang. Dengan melihat anda membaca akan membuat anak anda ikut membaca. Hanya dengan berlatih 15 menit setiap hari cukup untuk meningkatkan minat baca mereka.
- Berikan dukungan pada berbagai aktivitas membaca mereka. Jadikan membaca sebagai bagian dari kehidupan anak anda. Biarkan mereka membaca menu, rambu jalanan, petunjuk pada mainan, ramalan cuaca, acara TV, dan semua informasi praktis harian. Dan juga, pastikan mereka selalu memiliki bacaan untuk waktu luang mereka ketika sedang menunggu giliran saat pergi ke dokter, atau saat sedang di dalam mobil.
- Biasakan pergi ke perpustakaan. Ajak anak anda agar lebih banyak membaca dengan membawa mereka pergi ke perpustakaan setiap beberapa minggu untuk mendapatkan buku bacaan yang baru. Perpustakaan biasanya menyediakan program membaca untuk anak-anak segala usia dan mengembangkan minat membaca mereka.
- Ikuti terus perkembangan membaca anak anda. Cari tahu kemampuan membaca yang bagaimana untuk setiap level kelas. Kurikulum sekolah akan memberikan informasi tentang ini. Ikuti terus perkembangan mereka mendapatkan kemampuan dasar membaca melalui raport mereka.
- Perlu diperhatikan oleh orang tua, apakah mereka ada kesulitan dalam membaca buku bacaannya. Para guru di sekolah tidak selalu mengetahui kesulitan atau masalah membaca pada anak-anak sampai mereka serius bermasalah. Cari tahu apakah anak anda dapat melafalkan kata-kata, mengetahui kata-kata yang dilihatnya, menggunakan susunan kalimat untuk mengidentifikasi kata-kata yang tidak diketahui, dan mengetahui sepenuhnya apa yang mereka baca.
- Mencari pertolongan secepatnya jika ada masalah dalam membaca. Masalah dalam membaca tidak dapat hilang begitu saja seiring berlalunya waktu. Semakin cepat anak-anak mendapat bantuan, semakin cepat mereka menjadi pembaca yang baik. Pastikan anak anda mendapatkan bantuan dari guru-guru mereka, pembimbing, atau pusat pembelajaran secepatnya jika anda tahu anak anda mengalami masalah dalam membaca.
- Pakailah cara yang bervariasi untuk membantu anak anda. Untuk membantu anak dalam mengembangkan kemampuan membaca mereka, gunakan berbagai buku pedoman, program komputer, tape, dan materi-materi lain yang tersedia di toko. Permainan merupakan pilihan yang baik, karena cara ini akan dapat membantu anak-anak mengembangkan kemampuan mereka sambil bergembira.
- Perlihatkan antusias anda saat anak membaca buku bacaannya. Reaksi anda memiliki pengaruh yang besar pada seberapa tinggi motivasi mereka untuk berusaha menjadi pembaca yang baik. Pastikan anda memberikan pujian yang tulus atas usaha keras mereka. Apabila perlu beri incentive kepada mereka sebagai hadiah dan pendorong atas aktivitas mereka dalam membaca. Sehingga upaya ini akan memberikan dorongan bagi anak untuk lebih gemar membaca dan mencintai buku-buku. Tidak ada yang lebih penting untuk kesuksesan akademik seseorang, selain menjadi pembaca yang baik. Orang tua mengenal anak-anak mereka dengan baik dan dapat menyediakan waktu dan perhatian yang akan membimbing mereka berhasil dalam membaca. Yang jelas, meningkatkan minat membaca dan menulis merupakan sebuah investasi jangka panjang. Layaknya sebuah investasi, yang hasilnya mungkin baru dapat dirasakan lima, sepuluh atau dua puluh tahun kedepan, dengan jaminan akan generasi yang tanggap, cerdas dan cekatan.
Membaca adalah alat untuk
belajar dan untuk memperoleh kesenangan. Membaca merupakan alat bagi orang yang
melek huruf untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang telah disimpan
dalam bentuk tulisan. Membaca dapat digunakan untuk memenuhi berbagai tujuan.
Membaca merupakan kunci dasar pengetahuan, tidak ada pengetahuan tanpa membaca,
tidak akan ada penemuan dan inovasi tanpa membaca. Selain itu pula upaya yang
dilakukan oleh orang tua untuk menumbuhkan minat dan kegemaran membaca anak
dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja, baik di rumah atau di sekolah.
Bahkan dalam perjalanan pun dapat juga ditanamkan minat membaca. Namun, yang
paling tepat dan terbaik adalah dimulai dari lingkungan keluarga sendiri. Dalam
hal ini peranan orang tua sangat menentukan bagi pertumbuhan minat baca anak
sejak dini. *// Asih Winarto.
Sumber :
- Adi Susilo. 2011. Calistung. Jogjakarta : Hak Cipta.
- Durkin dalam Dhieni, 2007, Mengikat Makna: Kiat-Kiat Ampuh Untuk Melejitkan Kemauan Plus Kemampuan Membaca dan Menulis Buku. Bandung : Penerbit Kaifa,
- Dwi Sunar Prasetyono. 2008. Rahasia Mengajarkan Gemar Membaca Pada Anak Sejak Dini. Jogjakarta : Think.
- Elly Damaiwati. 2007. Karena Buku Senikmat Susu. Solo : Afra Publishing.
- Elin. 2007. Tanamkan minat baca sejak dini. (http://www.kotabogor.go.id)