Gerakan Membaca



SAFARI GERAKAN NASIONAL MEMBACA

Guna peningkatan kualitas sumber daya manusia di Kabupaten Semarang, Perpustakaan Nasional Republik Indonesia bekerjasama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang melalui Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Semarang melakukan kegiatan Safari Gerakan Nasional Membaca di Kabupaten Semarang. Hadir dalam acara Anggota Komisi X DPR RI Yayuk Basuki, Asisten Ekonomi Pembangunan Anang Dwinata, Kepala Bidang Pengembangan dan Hubungan Antar Lembaga Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah Agus Riyanto, serta Kepala Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Semarang Nelly Rahmawati.
Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia dalam sambutan yang dibacakan oleh Kepala Pusat Jasa Perpustakan dan Informasi Titik Kismiyati berharap Safari Gerakan Nasional Gemar Membaca di Kabupaten Semarang dapat mendorong masyarakat untuk mencintai budaya lokal, lebih dekat dengan buku, menjadikan perpustakaan sebagai sahabat terbaik sekaligus sebagai sumber belajar bagi masyarakat, serta berujung kepada meningkatnya kualitas sumber daya manusia.
Berdasarkan penilaian UNDP indeks pembangunan manusia Indonesia tahun 2014 berada pada peringkat 108 dari 187 negara.  Ini menunjukan bahwa bangsa Indonesia masih harus bekerja keras untuk mewujudkan masyarakat yang cerdas dan sejahtera. Mewujudkan manusia yang cerdas tidak cukup dengan belajar hingga mencapai jenjang pendidikan formal saja tetapi yang diharapkan adalah setiap individu memiliki kebiasaan membaca selalu belajar sepanjang hayat dan terus mendorong terwujudnya masyarakat pembelajar. Dengan membaca akan menambah ilmu pengetahuan, memperluas wawasan, menumbuhkan inspirasi, mendorong kreativitas, sekaligus wahana rekreasi hiburan yang edukatif.
Anggota Komisi X DPR RI Yayuk Basuki dalam paparannya menyampaikan bahwa prosentase minat baca Indonesia sebesar 0,01 persen mengutip data dari Unesco.  “Artinya setiap 1.000 anak bangsa hanya satu orang saja yang memiliki minat baca,” jelasnya saat menjadi pembicara pada Gerakan Nasional Gemar Membaca di Pendopo Rumah Dinas Bupati Semarang (Kamis, 28/4) di Ungaran.
Lebih lanjut, diakui pula bahwa anggaran yang disediakan Pemerintah untuk mengembangkan perpustakaan memang masih minim. Realitas yang demikian itu menyebabkan kondisi dan kualitas layanan perpustakaan secara nasional memprihatinkan. Di lain pihak era digital saat ini banyak yang memanfaatkan gawai untuk mendapat informasi dan pengetahuan, termasuk generasi muda. Kegemaran membaca buku semakin memudar. Mantan petenis nasional ini meminta agar segenap lapisan masyarakat mendukung gerakan nasional gembar membaca. “Jika kegemaran membaca jadi budaya, pemerintah pasti akan memberikan perhatian yang lebih pada pengembangan perpustakaan di tanah air,” katanya. *// Asih Winarto

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BANYAK DIMINATI

DAFTAR NPP (NOMOR POKOK PERPUSTAKAAN)

  NOMOR POKOK PERPUSTAKAAN   PENDAHULUAN Pasal 15 ayat 3 huruf e Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan mengamanatkan ...